Minggu, 29 April 2012

Tugas 6


Apa yang dimaksud Pembangunan Ekonomi ?


Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.


Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perubahan ekonomi dalam struktur ekonomi adalah sebagai berikut :


a. Barang Modal
Agar ekonomi mengalami pertumbuhan, stok barang modal harus ditambah melalui investasi. Pertumbuhan ekonomi baru dimungkinkan jika investasi neto lebih besar dari nol. Sebab jika sama dengan nol, perekonomian hanya dapat berproduksi pada tingkat sebelumnya.

b. Tanaga kerja
Sampai sartini, khususnya di negara sedang berkembang, tenaga kerja masih merupakan faktor produksi yang sangat dominan. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan output. Namun, jumlah kerja kerja yang dapat dilibatkan dalam proses produksi akan semakin sedikit jika teknologi yang digunakan semakin tinggi.

c. Teknologi
Penggunaan teknologi yang semakin tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dlihat dari peningkatan output. Melalui penggunaan teknologi yang tepat guna, manusia dapat memanfaatkan secara optimal potensi yang ada dalam diri dan lingkungannya.
d. Uang
Dalam perekonomian modern. uang memegang peranan dan fungsi sentral. Uang bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh manusia Makin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, makin besar output yang lebih besar jika penggunaannya efisien.
 e. Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian modern, terutama bagi perekonomian yang sangat mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik terkadang jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang berlimpah, dan teknolohi tinggi. Suatu perekonomian yang tidak terlalu mengandalkan teknologi tinggi, namun dengan manajemen yang baik, mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi Yang tinggi.
g. informasi
Syarat agar pasar be adalah ado, Infomasi yang sempurna dan seimbang arus informasi, para pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik.


Selain struktur ekonomi ada juga tiga faktor-faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perubahan ekonomi secara umum yaitu :


  1. faktor geografis,
  2. faktor demografis dan
  3. faktor sosial ekonomi.
Ketiga faktor tersebut biasanya terkait satu dengan lainnya, yang secara simultan mempengaruhi daya guna dan hasil guna pembangunan kota termasuk pilihan-pilihan penanaman modal (investasi).

http://www.pemkomedan.go.id/selayang_informasi.php

Selasa, 17 April 2012

Tugas 5

Kemiskinan
Masalah kemiskinan sering kita jumpai di suatu negara,bahkan di suatu daerah. Biasanya masalah kemiskinan itu dianggap salah satu hambatan proses pembangunan sebuah negara. Salah satu negara yang masih dibelit oleh masalah sosial ini salah satunya negara indonesia. Angka kemiskinan di tingkat masyarakat, masih cukup tinggi. Meskipun oleh lembaga statistik negara selalu dinyatakan bahwa setiap tahun angkatan kemiskinan cendrung menurun.
Untuk mengatasi masalah kemiskinan ini, pemerintah memili peran yang besar. Namun dalam kenyataannya program yang dijalankan oleh pemerintah belum mampu menyentuh pokok yang menimbulkan masalah kemiskinan ini.
Ada beberapa program pemerintah yang sudah dijalankan dan dimaksudkan sebagai solusi untung mengatasi masalah kemiskinan ini. Seperti diantaranya ada program Bantuan Langsung Tunai yang merupakan kompensasi yang diberikan usai penghapus subsidi minyak tanah danprogram konversi bahan-bahan Gas. Selain akar gas , ada juga pelaksana bantuan dibidang kesehatan yaitu jaminan kesehatan masyarakat atau Jamkesnas.
Namun kedua hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan. Bahkan beberapa pakar kebijakan negara menganggap, bahwa hal tersebut sudah seharusnya dilakukan pemerintah. Baik ada atau tidak adanya masalah kemiskinan di indonesia negara wajib menyiapkan jaminan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.

Faktor-faktor penyebab kemiskinan
1. Tingkat pendidikan yang rendah
2. Produktivitas tenaga kerja rendah
3. tingkat upah yang rencah
4. kesempatan kerja yang kurang
5. kualitas sumberdaya alam masih rendah
6. penggunaan teknologi masih kurang

 

Cara menghilangkan kemiskinan
Kemiskinan bisa saja di hilangkan namun gak segampang itu menghilangkan kemiskinan,harus ada kesadaran dari masyarakat terutama pemerintah, untuk turut serta mengatasi kemiskinan tersebut. Adapun cara-cara mengatasi kemiskinan bisa kita liat dibawah ini:

  • Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
  • Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
  • Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.





http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan#Penyebab_kemiskinan
http://www.anneahira.com/masalah-kemiskinan.htm

Kamis, 12 April 2012

Adakah??

Apakah Tuhan itu ada??


Seorang Profesor dari sebuah Universitas yang cukup terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”. Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya.”. “Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya Profesor sekali lagi. “Ya, pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, “jika Tuhan menciptakan segalanya,berarti Tuhan menciptakan kejahatan. Karna kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”

“Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis Profesor tersebut. Profesor tersebut merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalo Agama itu hanya sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”. “Tentu saja,” jawab si Profesor. Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”

“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya Profesor diiringi tawa mahasiswa lainnya. Mahasiswa itu menjawab, “kenyataannya, pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.”

Mahasiswa itu melanjutkan, “Apakah gelap itu ada?” Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada”. Mahasiswa itu menjawab, “sekali lagi anda salah, pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma newton untuk memecahkan cahaya manjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi anda tidak bisa mengukur gelap suatu ruangan di ukurdengan berapa intensitas cahaya diruangan tersebut. Kata gelap dipakai untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?” Dengan bimbang Profesor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakansebelumnya. Kita melihat setiaphari di koran dan TV. Banyak perkara kriminaldan kekerasan di antara manusi. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejaharat.”

Terhadap pertanyaan ini mahasiswa itu menjawab, “sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada.Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan, seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan menciptakan kejahatan, Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”
Profesor itu terdiam

nama mahasiswa itu adalah “Albert Einstein”

Narasumber : K' Masrina RatnaWati Siagian


Tugas 4

PEMBIAYAAN SETORAN MIKRO DAN CORPORATE

Setoran mikro Yaitu:Sebenarnya segmentasi saja, karena ada pembiayaan yang besar, seperti untuk perusahaan dan ada yang kecil. Ada pembiayaan untuk konsumtif ada pula pembiayaan untuk kegiatan produktif
Dan sektor ekonomi mikro itu ada yang produktif dan ada juga yang konsumtif . Kalau konsumtif itu tidak mempunyai efek mutiplayer ekonomi yang besar. Tapi kalau produktif efek multiplayernya terhadap pengembangan ekonomi akan sangat besar.

Corporate Identity (CI) Yaitu “persona” dari suatu korporasi yang disesuaikan dengan pencapaian terhadap sasaran bisnis secara obyektif, pada umumnya seringkali dimanifestasikan melalui branding atau digunakan sebagai merek dagang.
Corporate identity dihadirkan ketika suatu perusahaan/organisasi atau kelompok kepemilikan suatu perusahaan/organisasi berusaha secara bersama membangun filosofi perusahaan/organisasi tersebut.
Secara riil Corporate identity dapat diwujudkan berupa kultur organisasi/perusahaan atau kepribadian dari organisasi/perusahaan tersebut. Pada intinya, bertujuan agar masyarakat mengetahui, mengenal, merasakan dan memahami filosofi-filosofi perusahaan/organisasi tersebut.


Sebagian besar masyarakat Indonesia adalah pelaku usaha mikro, kalau kita bisa meningkatkan performance mereka. Mereka dapat keuntungan, maka secara tidak langsung kita ikut meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia. Karena efek multiplayernya lebih cepat dibandingkan dengan memberi pembiayaan kepada sektor besar. Misalnya kita punya dana Rp1 Milyar dan kita melakukan pembiayaan sebesar satu juta per orang, berarti ada seribu orang yang bisa kita bantu. Pengalaman dari krisis bangsa Indonesia yang berhasil bertahan bahkan tumbuh dengan baik adalah sektor mikro. Mereka mempunyai daya tahan yang lebih baik dan mempunyai daya adaptasi yang lebih cepat.

Bagaimana dengan pembiayaan bermasalah (Non Performance Finance /NPF) sektor mikro syariah?
Kalau NPF pasti ada. Apalagi kita memakai akad mudharabah/bagi hasil. Kita tahu, bahwa bagi hasil itu tidak bisa diprediksi, justru di situlah letak keadilannya. Artinya bisa untung, bisa impas bahkan bisa rugi. Dari pengalaman kita, lebih dari 18 tahun bahwa setiap pembiayaan pasti ada resiko, tinggal bagaimana kita mengantisipasi kendala dalam pembiayaan mikro ini. Kalau secara angka-angka, NPF TAMZIS jauh di bawah NPF perbankan.

Bagaiamana TAMZIS menanggulangi NPF (kemacetan) tersebut?
Pembiayaan untuk sektor mikro, kita tidak bisa mengandalkan jaminan sebagai basis, berbeda dengan pembiayaan besar yang menjadikan jaminan sebagai hal yang utama, kalau sewaktu-waktu pembiayaan macet jaminannya bisa dialihkan. BMT tidak bisa seperti itu.

Untuk menghindari pembiayaan yang bermasalah, BMT lebih fokus memperhatikan usaha anggota sebagai pertimbangan dikabulkan tidaknya sebuah permohonan pembiayaan. Dengan demikian survey pra pembiayaan menjadi hal yang sangat penting. Apakah usaha seseorang itu bagus apa tidak, sudah lama atau masih baru.

Kita juga harus mengerti karakteristik pelaku sektor mikro. Mereka tidak punya banyak waktu untuk meninggalkan usahanya hanya untuk setor angsuran ke kantor BMT. NPF sebagian muncul karena keengganan mereka datang setor ke kantor. Oleh karenanya kita menerapkan pola jemput bola. Petugas BMT yang mendatangi mereka di tempat usaha mereka.

Akhir-akhir ini, sebagian besar negara (termasuk Indonesia) telah memiliki badan/lembaga/institusi yang bertugas membentuk prinsip-prinsip corporate governance yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan bisnis di negara yang bersangkutan. Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam Krismantoro (2004) telah mengembangkan seperangkat prinsip Good Corporate Governance yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Prinsip dasar tersebut adalah: fairness, transparency, accountability dan responsibility.

http://www.tamzis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=102&Itemid=9
http://agesvisual.wordpress.com/2007/10/09/corporate-identity/
http://www.tamzis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=102&Itemid=9